Picking (Ambil Barang)
Ada beberapa tahapan dalam proses “PICKING” barang, yaitu:
Semua pesanan sekecil apapun harus melewati CS.
Gudang hanya bisa mengambil barang sebatas yang sudah diperintahkan oleh CS ataupun nota transaksi yang sudah ditandatangani oleh CS. Penambahan barang saat pengambilan barang harus dikonfirmasi kepada CS dengan cara mengecek faktur penjualan saat serah terima kepada pelanggan.
Pengambilan barang tanpa koordinasi dan perintah ambil merupakan FRAUD (kesalahan).
Bilamana belum ada perintah picking maupun nota transaksi maka Gudang bisa meminta pelanggan untuk ke kantor terlebih dulu atau mendatangi CS secara langsung tidak melalui pesan WA untuk konfirmasi dan minta dibuatkan perintah picking.
Pastikan barang yang diambil (picking) sesuai PERSIS secara jenis maupun kuantitas.
Jika ternyata barangnya kosong, DILARANG berinisiatif untuk mengubah ke item lainnya tanpa konfirmasi kepada pelanggan melalui CS.
Contohnya TB Yufa 2pak kepada TB Madina 1pak meski sama-sama tortilla, isi dan harga.
Periksa kesesuaian barang dan jumlah pada perintah picking dengan faktur jualan saat serah terima barang baik kepada CS, Logistik maupun pelanggan. Jika terdapat perbedaan bawakan ke kantor untuk verifikasi CS.
Koreksi secara manual (coret pulpen) maupun pembiaran merupakan FRAUD serta pelanggaran yang merugikan perusahaan.
Packing (Bungkus Barang)
Untuk pelanggan tertentu jika diperlukan packing, maka dilakukan oleh bagian Gudang dengan rapat dan rapih sebagai bentuk pelayanan terhadap pelanggan.
Adapun jika pelanggan meminta untuk packing dengan bahan tertentu seperti styrofoam yang memerlukan pengadaan maka biaya pembelian termasuk ongkirnya tersebut ditanggung oleh pelanggan dengan kesepakatan terlebih dulu, lalu dibebankan sebagai biaya talangan packing.