Usaha ke Perusahaan
Sebuah perusahaan umumnya dimulai dari sebuah usaha yang dijalankan oleh seorang pemilik yang mengerjakan semua hal. Semakin berkembangnya usaha, semakin banyak hal yang perlu dikerjakan, pada saat inilah pemilik usaha mulai merekrut karyawan supaya peluang usaha itu dapat dikerjakan melalui usaha pemilik sehingga pada titik tertentu berubah dari usaha menjadi perusahaan.
Benang merahnya adalah perekrutan karyawan adalah untuk mengerjakan hal-hal dalam perusahaan baik untuk mempertahankan kelangsungan maupun mengembangkannya. Begitu sebaliknya jika perusahaan stagnan atau mengarah kepada penurunan, maka pekerjaan-pekerjaannya yang tadinya ada ikut berkurang. Sehingga kebutuhan terhadap tenaga kerja juga bisa berkurang.
Maka dalam hal ini, kelangsungan karyawan juga ditentukan oleh prestasi setiap individu atau masing-masing tidak hanya mengandalkan kepada perusahaan semata. Karena sesungguhnya penghasilan (upah) yang didapatkan oleh tiap karyawan itu adalah hasil kerjanya, bagaimana mungkin perusahaan bisa membayar jika karyawan tersebut minim kontribusi atas pemasukan perusahaan.
Tugas tiap Bagian
Tiap bagian mempunyai tugasan tersendiri dalam operasional bisnis juga dalam hal capaian target perusahaan, umpama seperti organ maupun bagian tubuh manusia. Semuanya dibuat dengan tujuan dan fungsinya masing-masing. Hanya saja memang ada bagian yang memang langsung tampak apa yang dikerjakan kepada kelangsungan perusahaan, ada juga yang tidak tampak secara langsung, namun ketika ditiadakan akan menghambat kelancaran operasional usaha.
Sumber Upah
Sederhananya, pada harga jual produk maupun jasa setelah dikurangi pokok produksi itu disebut margin atau selisih. Dalam selisih itulah sebagiannya digunakan untuk membayar upah kepada para karyawan atas konstribusinya kapada penghasilan perusahaan.
Jadi ketika mengharapkan kenaikan maupun bonus, pastikan terjadi kenaikan kontribusi yang mengarahkan kepada penambahan pemasukan perusahaan sesuai dengan bagiannya masing-masing. Karena jika tidak ada pemasukan tidak ada juga yang bisa dibagikan.
Disini perlu difahami yang membayar upah itu adalah melalui perusahaan hasil kontribusi karyawan. Maka dalam bekerja, bekerjalah untuk kepentingan pertumbuhan perusahaan dengan otomatisnya inshaa Allah karir juga akan ikut bertumbuh.
Karena tidak sedikit yang berpikiran, kerja mereka selama ini mengkayakan pemilik ataupun berfikiran yang menggaji adalah pemilik. Ini adalah kesalahan fatal dalam berfikir ketika menempuh jalur karir. Sehingga dampaknya akan membatasi potensi diri untuk berkembang.
Sedangkan tugasnya pemilik adalah membangunkan dan mendidik talenta-talent untuk mengembangkan perusahaan.
Peluang Berkembang
Jika dalam berusaha itu disebut entrepreneur maka peluang dalam berkarir disebut sebagai intrapreneur. Intrapreneur sendiri jalurnya adalah dengan cara mengembang perusahaan di tempat ia bekerja sampai pada titik menjadi mitra dengan pemilik perusahaan setelah melalui serangkaian ujian skill dan kepercayaan.
Hal seperti ini bukan hal yang baru melainkan hal yang biasa, hanya saja tidak umum dibicarakan. Biasanya melalui cabang perusahaan maupun anak perusahaan yang baru untuk menghindari jika terjadi konflik pada perusahaan sedia ada.
Hal terburuk yang mungkin terjadi adalah ketika perusahaan tempat bekerja sudah tidak ada ruang untuk berkembang sedangkan karyawan tersebut memang memiliki potensi maka masih ada jalur berpindah tempat berkarir atau memulakan bisnis untuk orang lain berkarir.
Rezeki itu tidak terbatas, dan sumbernya mutlak dari Allah SWT atas izin dan wewenangnya, maka jangan membatasi dengan pola fikir yang salah apalagi menganggap yang memberi rezeki perusahaan atau pemilik perusahaan.